
dibalik lusuh sarung tua kesayangannya,
di tenggelamkannya wajah sedalam dalam,
dalam pejam mata yang hanya pura pura,
hati tak henti lafazdkan doa panjang yang tak habis tersampaikan lewat kata,
terlalu banyak berharap banyak pada pinta,
kadang ia malu pada Tuhannya,
namun juga tak pernah sungguh berkaca diri,
sesaat sadar lalu lupa,
kecemasan semakin meraja,
sedari tadi dipaksanya diri hanya diam,
di rasa pipi menjadi hangat,
bulir bening tak henti mengalir,
doa doa semakin mengucur deras,
takutkan hal yang tak pantas,
namun ia percayakan Tuhannya pasti mendengar,
dan selalu punya jawab..
Mungkin Dia butuh lebih banyak lagi rintihan-rintihan...
BalasHapusjangan pernah malu meminta pada-Nya..
Dia selalu suka mendengar kesungguhan itu..
:)